Seledri yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Apium graveolens L adalah termasuk sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan oleh untuk bumbu masakan. Bahkan dibeberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea tangkai daun seledri digunakan sebagai bahan makanan.
Kandungan Seledri
Tanaman seledri mempunyai aroma yang khas yang berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandungnya. Kandungan utama seledri adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 – 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya adalah apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun seledri mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Tanaman seledri mempunyai aroma yang khas yang berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandungnya. Kandungan utama seledri adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 – 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya adalah apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun seledri mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan
Seledri merupakan tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan herbal. Sebagai sayuran; daun, tangkai daun, dan umbi seledri bisa digunakan sebagai campuran sup. Daun seledri juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri merupakan tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan herbal. Sebagai sayuran; daun, tangkai daun, dan umbi seledri bisa digunakan sebagai campuran sup. Daun seledri juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri juga disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Daun seledri dikatakan memiliki kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.
Fungsi lainnya dari seledri adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Seledri adalah sumber makanan yang kaya akan vitamin A. Semakin gelap warna hijau daunnya, semakin tinggi pula kandungan vitamin A-nya. Seledri juga mengandung vitamin C, B1, B2, kalsium, magnesium, fosfor, potasium, dan coumarins yang dipercaya bisa untuk mencegah kanker. Suatu komponen kimia dalam minyak esensial yang berasal dari biji seledri menunjukkan sifat anti kanker, dan banyak studi menunjukkan hasil bahwa seledri berperan positif dalam memperlambat perkembangan tumor pankreas, payudara, dan liver.
Namun demikian, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Oleh karenanya, penderita radang ginjal tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya. Selain itu, Veleslavin (1596) memperingatkan agar jangan mengonsumsi seledri terlalu banyak karena bisa mengurangi air susu (WikiPedia).
sumber: manfaatnya.com
sumber: manfaatnya.com
Kategori: Info Kesehatan
No comments:
Post a Comment